Kesabaran Selalu Membuahkan Senyum Dibibir Dan kepuasan Dalam Hati

Penulis: Dewi Agasshi
Scene: Jodha Akbar Episode 337
 

Mahesdas atau yang kita kenal sebagai Birbal hari ini dibawa menghadap Shahenshah Akbar di Diwani Khass. Dia akan diadili karena dia telah terbukti melecehkan nama Shahenshah Akbar. Semua orang sepakat untuk menghukumnya karena dengan berani dia mengatakan bahwa Shahenshah Akbar telah membuat hidupnya sengsara karena perlakuan Jalal kepada para Begumnya yang menjadi alasan istri Birbal cemburu. Akan tetapi karena Jalal sudah terlanjur sedikit mengagumi kecerdikan Birbal maka Jalal memberikan kesempatan padanya untuk membela diri.

Dengan sikap tenangnya Jalal berkata...”katakan padaku, apa alasanmu sehingga bisa membuatku untuk mengampunimu?”
Dengan takzim Birbal menjawab..”Saya punya alasanya Shahenshah. Anda tak akan bisa melakukan apa yang bisa saya lakukan”.
Jalal : “Dan apakah itu?”
MD: “Saya bisa melaksanakan perintahmu, tapi anda pasti tidak bisa melaksanakan perintahku.”
Dengan tersenyum Jalal bertanya lagi..”Dan apalagi?”
MD: “Ada satu hal lagi yang bisa saya lakukan tapi anda tidak bisa melakukanya, saya bisa membuat para Begum senang.”
Jalal melihat semua istrinya, lalu bertanya pada Birbal..”Dan bagaimana jika kau gagal melakukanya?”
“Kalau begitu anda bisa memberikan hukuman apapun sesuai kehendakmu” jawab Birbal dengan percaya diri.
JA: ”Baiklah kalau begitu, kau bisa memulainya”.
MD: “Shahenshah saya bisa tahu siapa yang paling anda cintai”
Jalal melihat sekeliling untuk mencari sosok Jodha.
Birbal melanjutkan..”Anda sangat mencintai seseorang yang berhias untuk dirimu, dan menunggumu setiap malam, seseorang yang akan tersipu malu saat anda datang dan menundukkan wajahnya”
JA: “Bhohot Khubb”.... *Jalal semakin mengagumi kecerdikanya*
MD: “Shahenshah, saya bahkan tahu bahwa anda tidak akan menghukumku.”
JA: “Kenapa kau bisa berfikir seperti itu?”
MD: “Llihat saja semua istri anda, ketika saya berbicara mereka selalu tersenyum”.
Jalal melihat, memang semua istrinya sedang tersenyum senang dengan kata-kata Birbal.
Birbalpun melanjutkan perkataanya..”Jika anda menghukumku maka mereka akan merasa kecewa, dan tidak ada suami yang akan menyakiti istrinya sendiri dan membawa masalah untuk dirinya sendiri.”
JA: “Subhanallah..” dengan berkata begitu jalal menghampiri Birbal dan mengangkat Shamseernya untuk memotong rantai yang mengikat Birbal sedari tadi....”Siapa namamu?” tanya Jalal
MD: “Mahesh Dash Bhatt, Shahenshah.”
JA: “Aku sangat kagum dengan kejenakaanmu itu... apa kau ingin menjadi bagian dari angota persidangan ini?”
Semua orang sangat kaget dengan perkataan Jalal ini, mereka serempak berdiri karena terlalu terkejut dengan kata-kata Jalal.
MD: “Dan apa yang harus aku lakukan disini Shahenshah?”
JA: “ Kau akan melakukan sesuatu yang sangat aku butuhkan, kau harus membuat suasana persidangan disini menjadi lebih riang.”
Birbal dengan tersenyum takzim dan melipat tanganya berterima kasih, dia begitu senang alih-alih dihukum dia malah diundang menjadi salah satu anggota dewan Jalal...
Jalal berjalan menuju singgasananya, akan tetapi dia teringat sesuatu sehingga mendatangi Birbal lagi, Jalal berkata.
JA: ”Ohhh dan satu lagi, selain kau harus datang ke Diwani Khass aku punya satu tugas lagi untukmu. Aku melihat kau juga bisa menjadi guru yang baik, aku ingin setelah tugasmu di dewan istana selesai kau bisa mengajari Rosita cara untuk membuat lawakan lucu juga cerdas.”
mendengar itu seketika wajah Birbal berubah menjadi pucat pasi, dengan terbata-bata dia bertanya..”Shahenshah, anda ingin saya mengajari Rosita?”
JA: “Iya, dan kau harus mau. Tak ada penolakan, aku sangat geram padanya. Terakhir kali nasibku digantung dalam komiknya. Tidak itu saja, bahkan aku dibuatnya tertipu oleh bencong taman lawang. Dia sudah mecoreng nama baikku juga Mughal Sultanat. Aku tak bisa menghukumnya karena sudah menyelamatkanku dari bencana menikahi makhluk siluman. Maka dari itu aku ingin kau mengasah bakat mengarangnya agar kejadian sadis seperti ini tak akan terulang lagi, faham?”
MD: “Maafkan saya Shaheshah, anda mengatakan bahwa anda tak akan menghukum hamba. Tapi ini adalah hukuman yang sesungguhnya dengan menjadikan hamba guru Rosita. Anda tahu dengan sangat baik bahwa Rosita itu sangat cerdik dalam permainan kata, saya bahkan sangsi bisa mengalahkanya... jika anda menghukum pancung hamba itu akan jauh lebih mudah buat hamba”... **dengan muka memelas Birbal mengatakan itu**
JA: “ Kau bisa melakukanya mahesdas, dah haaaa jika kau gagal dan Rosita masih seperti itu maka kalian berdua benar-benar akan kupancung... Hukum Qitamiil Ho, Diwani Khass Bar Khass”
Satu persatu semua orang meninggalkan Diwani Khass.. Birbal masih mematung disana, dia mencoba memahami apa yang terjadi barusan. Setelah dia mendapatkan kesadaranya kembali diapun berjalan denga gontai meninggalkan istana dengan segudang pertanyaan... BAGAIMANA NASIB DIA ESOK HARI.

Setelah baca, jangan lupa komentar ya...
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya..

 
About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top