Definisi dan Pengertian Student Teams Achievement Devison (STAD)

1.           Pengertian Student Teams Achievement Devison (STAD)
Menurut Miftahussiroyudin dalam materi diklatnya,Metode Student Teams Achievement Division (STAD) dikembangkan oleh Robert Slavin (dalam Kunandar: 2009), suatu strategi yang digunakan untukmengajarkan informasi akademik baru kepada siswa baik melalui penyajian verbalmaupun tertulis. Strategi ini juga merupakan salah satu strategi pengembangan darimodel pembelajaran kooperatif dengan teknik menggunakan kelompok-kelompokkecil dengan jumlah anggota kelompok yang heterogen (Trianto: 2007).
Dalam skripsinya Wiji Hatuti (2009) menyebutkan, STAD terdiri dari rangkaian pembelajaran yang sederhana, belajar kooperatif dalam memadukan kemampuan kelompok- kelompok dan kuis-kuis disertai penghargaan yang diberikan kepada kelompok-kolompok yang anggotanya paling sukses melampaui nilai mereka sendiri sebelumnya. Metode STAD adalah metode pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan perbedaan akademik, ras, jenis kelamin dan sebagainya sehingga tercipta kelompok belajar yang heterogen. Tiap anggota tim menggunakan lembar anggota akademik, dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. Secara Individual atau tim tiap minggu atau tiap dua minggu dilakukan evaluasi oleh guru untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memiliki skor sempurna diberi penghargaan. Pada pembelajaran metode kooperatif ini keberhasilan kelompok ditentukan oleh prestasi belajar kelompok tersebut. Sehingga agar semua prestasi anggota kelompok tinggi, diperlukan kerjasama diantara anggota dalam memahami materi yang telah diajarkan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

2.    Ciri-ciri Metode Pembelajaran STAD
Ciri-ciri strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) diantaranya:
a.     Siapnya perangkat pembelajaran
b.     Terbentuknya kelompok kooperatif
c.     Penentuan skor awal
d.     Setting tempat duduk (pembelajaran)
e.     Kerja kelompok

3.    Tujuan Metode Pembelajaran STAD
Tujuan strategi pembelajaran STAD adalah menciptakan suasana belajar kooperatif,karena tiap kelompok belajar anggotanya heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik,maupun kemampuannya.

4.    Komponen Metode Pembelajaran STAD
Secara umum STAD terdiri dari 5 komponen utama, yaitu:
a.     Presentasi Kelas
Materi pokok dalam STAD adalah pengenalan awal dalam presentasi kelas. Presentasi kelas dapat dilakukan melalui pengajaran secara langsung stau pengajaran diskusi dengan guru, tetapi bisa juga presentasi menggunakan audio visual. Prasentasi kelas dalam STAD berbeda dengan pengajaran pada umumnya karena dalam STAD hanya ditekankan pada hal-hal pokok saja. Kemudian siswa harus mendalaminya melalui pembelajaran dalam kelompok. Dengan demikian, siswa dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam memperhatikan materi yang diberikan oleh guru dalam presentasi kelas karena hal tersebut juga akan membantu mereka dalam mengerjakan kuis yang nantinya juga akan mempengaruhi skor dari tim mereka.
b.     Tim atau Kelompok
Tim atau kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda atau heterogen, baik dalam penguasaan materi, jenis kelamin, maupun suku. Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai materi yang diberikan dan juga untuk mempersiapkan anggota tim dalam menghadapi kuis, sehingga semua anggota tim dapat mengerjakan dengan baik.
Setelah guru mempresentasikan materi, anggota tim secara bersama-sama mempelajari lembar kerja atau materi lain yang diberikan guru. Dalam hal ini siswa mendiskusikan masalah atau kesulitan yang ada, membandingkan jawaban dari masing-masing anggota tim dan membetulkan kesalahan konsep dari anggota tim. Tim merupakan hal penting yang harus ditonjolkan dalam STAD. Dalam setiap langkah, titik beratnya terletak pada ingatan anggota tim agar bisa bekerja yang terbaik demi timnya dan cara terbaik dalam tim adalah bekerja sama dengan baik.
c.     Kuis
Setelah satu atau dua kali pertemuan guru mempresentasikan materi di kelas dan setelah satu atau dua kali tim melakukan latihan dalam kelompoknya, siswa diberi kuis secara individual. Jadi setiap siswa bertanggung jawab secaraindividu dalam menguasai materi pelajaran yang diberikan. Hasil selanjutnya adalah diberi skor. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman materi setiap individu.
d.     Skor Perkembangan Individu
Pemberian nilai pada setiap siswa jika mereka sudah mengerjakan dengan baik. Setiap siswa diberi skor berasal dari rata-rata siswa pada kuis yang sama. Setelah siswa mendapatkan nilai, maka siswa berhak mendapatkan urutan tingkat nilai dari skor kuis dan berusaha untuk melampaui skor rata-rata.
Dibalik ide skor perkembangan individu adalah untuk menyampaikan tujuan presentasi masing-masing siswa yang dapat dicapai jika siswa bekerja lebih keras dan lebih baik dari pada materi yang telah dipelajari. Keadaannya mungkin siswa mengalami peningkatan skor atau bahkan menurun. Kemudian tugas guru adalah menghitung besarnya skor perkembangan yaitu dengan membandingkan skor tes materi yang lalu dengan yang baru. Untuk skor tes dengan skala 100 berlaku ketentuan sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel Skor Perkembangan Individu
Skor Individu
Skor Perkembangan Individu
Turun lebih dari 10
5
Turun sampai dengan 10
10
Tetap atau naik sampai dengan 10
20
Naik lebih dari 10
30
Tetap di puncak atau maksimal
30

e.     Pengakuan / Penghargaan Tim
Sebuah tim akan mendapatkan penghargaan atau hadiah jika mereka dapat melampaui kriteria yang telah ditentukan. Skor tim siswa akan digunakan untuk menentukan tingkat pemahaman siswa. Penghargaan yang akan diperoleh tim tersebut berdasarkan skor rata-rata tim dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel Penghargaan Tim
Rata-rata Skor Kelompok
Penghargaan
15
Good Team (Tim Baik)
20
Great Team (Tim Hebat)
25
Super Team (Tim Istimewa)

5.    Langkah-langkah Metode Pembelajaran STAD
Dalam pelaksanaannya, metode pembelajaran kooperatif STAD mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Tahap Penyajian Materi Pelajaran
Pada tahap ini , bahan atau materi pelajaran kimia diperkenalkan melalui pengajaran secara langsung. Dalam penyajian ini, maka perlu ditekankan pada:
1)    Pendahuluan
Dalam pendahuluan guru menekankan pada apa yang akan dipelajari peserta didik dan mengapa itu penting. Hal ini dilaksanakan untuk memotivasi siswa dalam mempelajari konsep yang telah diajarkan.
2)    Pengembangan
a)    Menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai
b) Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan hafalan.
c)    Memberikan penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.
d) Beralih pada konsep yang lain jika siswa menguasai pokok masalahnya.
3)    Praktek Terkendali
a)    Menyuruh siswa mengerjakan soal atau pertanyaan yang diberikan.
b)    Memanggil peserta didik secara acak untuk menyelesaikan soal.
c)    Memberikan tugas.
b.    Kegiatan kelompok
Selama kegiatan kelompok, masing-masing siswa bertugas untuk mempelajari materi yang telah disajikan oleh guru dan membantu teman sekelompoknya untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Guru memberikan lembar kegiatan dan kemudian siswa mengerjakan secara mandiri dan selanjutnya saling mencocokan jawabannya dengan teman sekelompoknya. Apabila diantara teman sekelompoknya tersebut ada yang kurang memahami, maka anggota kelompok yang lain bertugas membantunya.
Guru menekankan bahwa lembar kegiatan untuk dipelajari bukan untuk diisi atau diserahkan pada guru. Apabila peserta didik mempunyai suatu permasalahan, sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu pada anggota kelompoknya kemudian jika tidak ada yang bisa maka baru ditanyakan pada gurunya.
c.     Kuis (individu)
Kuis dilaksanakan secara individu. Siswa tidak diijinkan bekerja sama kepada siswa yang lain dalam mengerjakan kuis. Hal ini untuk mengetahui pemahaman materi setiap individu dan selanjutnya diadakan perbaikan skor dimana pemberian skor didasarkan skor pretest dan posttest.
Menurut penelitian Francis .A Adesoji dan Tunde .L Ibraheem (2009) mengenai efektivitas penggunaan metode STAD sebagai salah satu metode pembelajaran koopertatif pada pembelajaran Kinetika Kimia menunjukkan pengaruh prestasi belajar yang meningkat daripada metode pembelajaan konvensional. Keutamaan metode STAD dibandingkan metode konvensional yaitu membuat sikap siswa berkembang lebih positif baik bagi dirinya, anggota kelompoknya, kedewasaanya dan proses pembelajaran pada umumnya (The Journal Of International Social Research , Volume 2/6 Winter 2009).

Setelah baca, jangan lupa komentar ya...
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya..

 
About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top